Jumat, 13 November 2009

CELLERY

Oleh :Nadira, kelas VIIA SM Al Firdaus

“Hai…kata,”Cellery.
”Hai juga…” kata ke-3 sahabatnya. Cellery Mutia Putri adalah nama panjang dari Cellery yang sekolah di SMA Citra Internasional Bangsa. Ia punya tiga sahabat yaitu Chintya, Sasnia dan Helly. Mereka sudah bersahabat sejak kelas 7. Cellery bersekolah di sekolah menengah yang berstandar Internasional, dimana dalam komunikasi, pengantar pelajaran menggunakan bahasa Inggris, tetapi bahasa Indonesia dan bahasa daerah juga digunakan. Hari Senin dan Kamis menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Selasa dan Jum’at memakai bahasa Indonesia. Rabu dan Sabtu berbahasa jawa kromo halus. Anak-anak yang bersekolah di sana bukan anak sembarangan. Anak yang bersekolah di CIB adalah anak yang berprestasi tanpa memandang status ekonomi. Fasilitas CIB sangat memadai. Ada Laborat bahasa, Laborat Sains, Perpustakaan, Lapangan Basket, Lapangan Sepak Bola, dan kantin seperti food court. Waaaaahhhhh, pokoknya keren dech…..
Cellery pintar di bidang biologi dan ikut memperkuat tim basket CIB. Setiap ke sekolah dia naik sepeda biru dengan bel khasnya toeeeettttt………...toeeeeeeeeetttttttttt…… seperti klakson bis yang selalu bikin kaget orang sekitar. Tas ransel bertuliskan: Say No Narkoba, Prestasi YES!!!! bertengger dipunggungnya. Sepatu kets corak batik dan kaos kaki pendek selalu menemaninya. Yang khas lagi Cellery selalu bercelana panjang dan berjilbab. Hari Senin adalah hari yang tidak disukainya, karena ia harus memakai rok. “Ahhh ribetnya.” itulah komentarnya.
Teeeeettttt…………… teeeeetttttttt………
Bel tanda masuk kelas berbunyi, anak-anak pun masuk ke kelas. Bunyi sepatu hak tinggi Ms Sarah sudah terdengar. Beliau adalah guru asuh di Kelas 10A dan mengajar bahasa Inggris.
“Anak-anak hari ini kita mendapat murid baru. Sekarang kita beri kesempatan agar memperkenalkan dirinya.”
“My name is Andhika Pratama and you can call me Dhika. Saya pindahan dari Surabaya.”
“Sudah punya cewek belum?” celetuk Helly sambil cengengsan
“Helly! coba kamu rem dikit candamu, tanyakan saja prestasinya,” tegur Ms Sarah
“Hehehe….iya Ms. Prestasi apa yang telah kau raih Dhika?” ujar Helly
“Di sekolah lama saya sebagai anggota OSIS yang membidangi olah raga, Kebetulan hobi saya basket dan saya memperkuat tim basket sekolah”
“Cihuiiiii…..Cellery punya tandingan ni yee…. eh tandingan atau partner?” celetuk Chintya
Wajah Cellery seketika itu berubah merah, karena pada saat itu dia memang lagi terpesona dengan Dhika
“Nah anak-anak, cukup sekian perkenalannya. Kalian bisa lanjutkan pada jam istirahat. Sekarang buka bukunya halaman 105. Kerjakan activity 1. Cellery, kumpulkan pekerjaan teman – temenmu jika sudah selesai.” kata Ms Sarah
“Siap kerjakan Miss!” jawab Cellery
Teeeeeeetttttt……teeeeettttt……..
Bel tanda istirahat sudah berbunyi, berempat pun segera berlari menuju ke kantin. Sambil menunggu makanan datang mereka bercanda.
“Gimana Cel, tertarik sama Dhika?,” Celetuk Helly secara tiba-tiba
“Bisa-bisa Cellery mengganti celana panjangnya dengan rok panjang.” Ujar Chintya sambil tertawa-tawa.
“Sepatu ketsmu diganti hak tinggi, bel sepadamu jadi tuiittttttt…….” Kata Sasnia,
Berempat tertawa terbahak-bahak. Tidak tampak wajah marah Cellery walaupun dicandai teman-temannya. Inilah salah satu sifat Cellery yang sangat disenagi teman-temannya. Tiba-tiba…
“Hai….. Boleh duduk disini?” Tanya Dhika.
“Oh… boleh, boleh silahkan.” Jawab Cellery tergagap-gagap….
“Geser-geser beri kesempatan buat Cellery dong..” Canda Sasnia.
Pipi Celery tampak kemerahan tapi dia senang karena dia duduk dekat Dhika. Dari pertama Cellery lihat Dhika dia sudah tertarik dengan prestasinya.
Waktu seolah cepat berlalu, tak terasa bel pulang sekolah berbunyi. Cuaca mendung, takut kehujanan Cellery cepat-cepat ke penitipan sepeda. Dia kayuh cepat-cepat sepedanya, tiba-tiba. Brrraaaaaaakkkkkkk. “Innalillahi.” Jerit Cellery. Terkejutlah Cellery karna ia menabrak seorang penyebrang jalan yang berlari. Celery segera menolong orang yang ditabraknya.
“Lho kok kamu Dhika. Maaf aku tadi naik sepeda ngebut. Karna aku takut kehujannan. Kamu gak apa-apa kan. Apanya yang luka.” Tanya Cellery nyerocos aja.
Dhika berdiri sambil menahan sakit tangannya.
“Aku gak apa-apa. Hanya lecet sedikit. Aku juga minta maaf. Karena nyebrang jalan gak tengok kanan kiri. Karna seperti kamu takut kehujanan.”
Byurrr… Hujan deras mengguyur. Mereka berdua tanpa dikomando berlari mencari tempat berteduh.
“Hellooww….. kehujanan ya…… mau pulang bareng aku atau mau nungguin hujan reda bareng Dhika, Cel??” kata Helly. Dalam mobil tampak Helly dan Chintya senyum-senyum.
“Eh iya. Ada apa? Hujan deras nihh, aku gak denger.”
“Hayo kesempatan ya Cel. Hujan-hujan berduaan.” sahut Chintya.
“Gak tuh.” Melototi mereka berdua.
Dengan cueknya mobil mereka berlalu meninggalkan mereka berdua. Sebentar kemudian hujan reda Cellery dan Dhika balik ke rumah masing – masing.
Hari ini hari Jum’at, tidak ada pelajaran hanya ekskul. Cellery ikut basket karena dia sebagai tim basket sekolah, dan keputrian (seperti belajar make-up,memasak,dll) karena disuruh ibunya.
Teeeettttt…………teeeeettttttt………….
Bel tanda dimulainya ekskul. Ekskul Cellery dan Dhika yang pertama yaitu basket. Sebelum melakukan permainan guru pembimbing meminta anak-anak untuk pemanasan dulu, dilanjutkan lari keliling lapangan lalu bermain basket.
Selesai ekskul basket, Cellery dan Dhika ke kantin mereka tampak akrab mengobrol. Teman-teman Cellery pun langsung bergabung. Dan mengobrol.
Ada semut ada gula, dimana ada Cellery disitu ada Dhika. Mereka berdua sepakat berpacu dalam prestasi dan memajukan tim basket CIB. Siapa yang prestasinya lebih rendah harus mentraktir selama tiga hari berturut-turut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar